Sabtu, 13 Agustus 2016

Status FB Terfavorit Agustus 2016 ini !

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan cerita betapa berpahala dan indahnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad shollallohu alaihi wassalam.
Lalu kemudian ada pihak-pihak yg mengatakan tidak perlu ada event Maulid Nabi karena Nabi dan para sahabt tidak mengadakan event tahunan maulidan.
Ada juga pihak lain mengatakan bahwa event maulidan adalah bentuk kecintaan umat kepada Rosulullah Muhammad shollollohu alaihi wassalam.


Kemudian muncul diskursus penting-tidak penting dan bidah-sunnah ...


Lalu muncullah suau hadist dari perkataan Nabi bahwa beliau memperingati hari kelahirannya dengan melakukan shoum --bahasa nusantaranya : puasa. Pada setiap hari SENIN.

Kemudian berbondong-bondong lah para sahabat dan ummat melakukan shaoum setiap Senin.


Mungkin ini bisa menjadi penengah dan penggugah hati dan pikiran umat zaman sekarang. Bisakah maulidan dilakukan setiap hari senin saja ? Karena nabi hanya menyebutkan hari Senin sebagai hari yg sifatnya personal bagi dirinya.

Bisakah umat zaman sekarang mencukupkan diri pada peringatan ulang tahun Nabi dengan bershaoum, sodakoh, infaq dan membersihkan jalanan dari bebatuan/ sampah ?

Mencukupkan diri dengan yg sederhana dan 'aman' dari sunnah Nabi.

Saya berharap ada petisi tentang hal ini :
Petisi Maulidan setiap senin. Mudah2an tgl merah ditambahkan setiap senin.

Mudah2an saya dan Anda termasuk bagian dari umat Nabi Muhammad shollollohu alaihi wa salam.

amiin ...

Catatan Pertengahan Agustus 2016

Masih ingat kah kalau beberapa waktu lalu saya membuat beberapa rencana ?


Mungkin sekarang saatnya melacak apa yang sudah terjadi terkait dengan rencana itu :

....

1. Untuk pekerjaan saat ini, saya rencanakan untuk sesuai pada ketentuan formal. Idealisme bekerja yang dulu pernah ada, sempat kendor karena impian lain. Minimal, bersama dengan rekan OB, kami ingin menyamakan frekuensi pekerjaan.

Pilihan yang saya buat :

  • Keuangan menyesuaikan peraturan yang berlaku, jam kerja senin-jumat, 8 jam, fungsi kerja tetap.
  • Keuangan beradaptasi tapi belum sesuai harapan, jam kerja selasa-jumat atau senin-kamis, fungsi kerja tetap, tambahan peran sebagai Pengembang Bisnis.
  • ----------------------------------
  • Hasil setelah berbicara dan menyampaikan harapan :
    • harapan untuk keuangan pendapatan beradaptasi tapi belum sesuai harapan
    • peran pekerjaan hanya akan fokus pada satu hal saja, dan itu wilayah lemah saya : keuangan
    • jam kerja tetap senin-jumat, 
    • namun butuh waktu sampai ditemukan orang pengganti untuk beberapa bidang pekerjaan yang melekat di saya.
    • usaha untuk mencari orang sudah dilakukan dengan iklan, namun keputusan bukan pada saya. Entah kenapa rasanya, agak sayang untuk pasang iklan lowongan kerja.

2. Untuk Pengembangan Bisnis saya membuat rencana :
  • menjadi developer
  • membuat usaha delivery order
  • menjual produk dan jasa di internet : adik2 saya mungkin akan saya berdayakan, istri saya jg akan berpartisipasi karena ini dulu adalah harapan kami memiliki bisnis rumahan.
  • ----------------------------------
  • Hasil setelah berbicara dan menyampaikan harapan :
    • menjadi developer sepertinya agak sulit melihat bahwa metode developing by request itu membutuhkan kepastian jumlah pemesan. Meskipun rekan tim pengembangan di kantor siap membantu.
    • usaha delivery order, belum berjalan. Entah kenapa merasa gentar kembali. Melihat kemampuan konsentrasi saya yang hanya bisa fokus pada satu pekerjaan.
    • jualan di internet dengan memberdayakan adik2 saya  ? Adik saya yang belum bekerja saat ini lebih memilih belajar dan kursus untuk mencapai impiannya ke Makkah. Adik saya yang paling kecil, akhirnya menemukan pelabuhan untuk bersekolah kembali. Dia pergi ke kampung tempat Ummi tumbuh. Sekolah disana. Entah ada motivasi apa dengan dirinya. But its relief. Dia berhenti sekolah sebelumnya dengan tanpa alasan yang jelas. Misteri. 
    • Sedangkan istri saya juga galau mengenai wirausaha/ bisnis. Berlatarbelakang pekerja keras, saya hanya bisa mendorong dia untuk mecoba dulu lakukan apa yang bisa dilakukan agar menjadi suatu usaha.


3. Untuk Pengembangan Diri saya membuat rencana :
  • membaca buku-buku lagi dan mendatanya di HP bila perlu
  • membuat tulisan, ulasan dan lainnya di blog
  • melakukan perjalanan kecil dan mempostingnya di blog
  • terjun kembali ke pengabdian pada masyarakat : tbm, yayasan, sekolah, atau mungkin kegiatan kerelawanan dan komunitas. Sesuatu yang sudah lama juga tidak saya sentuh.
  • ----------------------------------
  • Hasil setelah berbicara dan menyampaikan harapan :
    • buku-buku bertambah lagi, sempat belanja lagi.
    • namun, mirisnya, tiada waktu untuk disempatkan untuk membacanya
    • tulisan dan ulasan di blog pun jarang kembali. Sejarang waktu bersama si Biboy. Kerja seharian di kantor. Sampai rumah, terkadang masih memilih bermain dengan si Biboy yang kangen ditinggal ayahnya seharian.
    • Perjalanan kecil ? entah kenapa lebih merasa enak pergi sendiri. tidak bermaksud untuk meninggalkan peran keluarga, tapi perjalanan-perjalanan kecil untuk di posting di blog itu lebih ringan kala tidak menyusahkan orang-orang terdekat kita di perjalanan.
    • terjun kembali ke pengabdian pada masyarakat ? kerelawanan saya saat ini membutuhkan jaminan. sebutlah itu taken for granted. Buat saya, Jaminan itu yang kan menjamin kerja-kerja kerelawanan saya tetap berjalan, baik oleh saya sendiri ataupun oleh orang lain yang memang (menurut saya harus bisa dan mau) mengerjakan program-program kemasyarakatan. Beberapa kali, sudah banyak yang menurut saya, saya dikhianati oleh pihak-pihak yang saya bantu. Entah karena ketidaksamaan ilmu, wawasan, kematangan, status, ekonomi bahkan politik. Dan sekarang saya sendiri belum melakukan apapun. 

4. Untuk keluarga saya :
  • agak absurd tapi saya tetap berharap SIAGA untuk anak dan istri.
  • saya berharap tetap bisa menjadi ayah dan teman bagi anak saya dalam berbagi cerita dan harapan : mengantar ke sekolah, hadir di pertemuan orang tua dan guru, jalan-jalan bersama
  • sebagai suami, tentu yang jelas kebaikannya diikuti. Yang mana yang akan mengantarkan ke surga akhirat nanti.
  • ----------------------------------
  • Hasil setelah berbicara dan menyampaikan harapan :
    • syukur masih bersiap SIAGA.
    • saat ini seperti ada pilihan pasti bagi anak saya bila terbangun di pagi hari. Kalau bukan ibunya, ya neneknya. Saya sampai pada posisi, "Oke, kalau tidak butuh ayah, kamu silahkan jalan sendiri. Kamu tahu Ayah ada dimana kalau kamu butuh." Dan akhirnya saya kembali ke kasur untuk istirahat lagi.
    • kebaikan apa yang belum dibiasakan. membaca kitab suci. Saya tahu, kalau dulu, mudah sekali apa yang saya sampaikan di sosial media itu, maka dia tahu. Oleh karena itu, saya sampaikan beberapa hal tentang sumber ilmu dan kebaikan di sosial media. Entah kenapa, rasa-rasanya kalau saya tidak menyampaikannya secara langsung itu sepertinya tidak tersampaikan meski sudah ada di lini masa. hahah.... alih-alih seperti berharap, ayo dibaca... semoga menjadi kebaikan untuk kamu dan kita.


 Pertengahan Agustus 2016 nanti, saya akan hadiri kopdar pengusaha muslim di Bogor. Bersamaan dengan momen hari 17 Agustus 2016. Liburan. Permainan. Keluarga. Semoga terlaksana.

Rabu, 20 Juli 2016

Gagal Adsense : lagi

Gagal lagi di verifikasi Adsense.


Entah sudah yang keberapa. Coba dihapus dari tampilan blog, eh sekarang malah ada menu navigasi yang tidak muncul di versi mobile phone. hiks. kan jadinya aneh kalau ada lihat dari handphone. hiks


Padahal di tampilan desktop ada navigasi menu. Padahal sudah saya tuliskan fungsi mobile='yes' di widget yang bersangkutan. Entah kenapa tidak muncul juga. Mungkin besok atau entah kapan akan saya reset ulang.


>___<'

Rabu, 13 Juli 2016

Catatan Pertengahan 2016

Sejenak merenung tentang waktu yang sudah berlalu. Ada banyak hal yang terlewati. Bahkan harapan dan rencana-rencana bersama si dia juga baru sedikit yang tercapai.


Ada beberapa hal yang sebenarnya sudah kami rencanakan menjadi kegiatan bersama. Namun tak kunjung jua menjadi kebiasaan yang SUPER. Akhir pekan, sering saya gunakan untuk ke kantor. Tentang hal ini memang menjadi topik utama masalah kebersamaan diantara kami.

Dulu kami pernah ada rencana kegiatan bersama setelah waktu magrib. *apa itu : ada deeh" mau tahu ajah
Dulu kami pernah ada rencana liburan bersama ke beberapa tempat baru.
Dulu kami pernah ada rencana bekerja dari rumah atau setidaknya memiliki bisnis bersama.

Malam saya tuliskan kembali rencana yang akan saya lakukan di pertengahan tahun ini. TULIS. Bukan sekedar direncanakan di kepala. Bahkan di TERBITKAN. Tidak sekedar di catat dalam lembaran kertas notes.

1. Untuk pekerjaan saat ini, saya rencanakan untuk sesuai pada ketentuan formal. Idealisme bekerja yang dulu pernah ada, sempat kendor karena impian lain. Minimal, bersama dengan rekan OB, kami ingin menyamakan frekuensi pekerjaan.

Pilihan yang saya buat :

  • Keuangan menyesuaikan peraturan yang berlaku, jam kerja senin-jumat, 8 jam, fungsi kerja tetap.
  • Keuangan beradaptasi tapi belum sesuai harapan, jam kerja selasa-jumat atau senin-kamis, fungsi kerja tetap, tambahan peran sebagai Pengembang Bisnis.


2. Untuk Pengembangan Bisnis saya membuat rencana :


  • menjadi developer
  • membuat usaha delivery order
  • menjual produk dan jasa di internet : adik2 saya mungkin akan saya berdayakan, istri saya jg akan berpartisipasi karena ini dulu adalah harapan kami memiliki bisnis rumahan.


3. Untuk Pengembangan Diri saya membuat rencana :
  • membaca buku-buku lagi dan mendatanya di HP bila perlu
  • membuat tulisan, ulasan dan lainnya di blog
  • melakukan perjalanan kecil dan mempostingnya di blog
  • terjun kembali ke pengabdian pada masyarakat : tbm, yayasan, sekolah, atau mungkin kegiatan kerelawanan dan komunitas. Sesuatu yang sudah lama juga tidak saya sentuh.

4. Untuk keluarga saya :
  • agak absurd tapi saya tetap berharap SIAGA untuk anak dan istri.
  • saya berharap tetap bisa menjadi ayah dan teman bagi anak saya dalam berbagi cerita dan harapan : mengantar ke sekolah, hadir di pertemuan orang tua dan guru, jalan-jalan bersama
  • sebagai suami, tentu yang jelas kebaikannya diikuti. Yang mana yang akan mengantarkan ke surga akhirat nanti.
---
endnote: catatan terakhir itu saya rasa membutuhkan waktu yang agak lama. Dipikirkan. Dirasakan.  Seperti ada rasa khawatir. Sebutlah saya introvert. Jangan ISTI juga. Hanya bersikap baik saja. 




Status FB terfavorit Juli 2016 ini !

Sungguh saya tdk tahu tentang kejadian bom di Solo beberapa hari lalu. Tidak nonton tv. Saya jg punya alibi selama di Klaten.
Sungguh saya jg tdk tahu kalau sabtu esok, pak Jokowi akan ke Yogyakarta sampai tadi malam kebetulan saya nonton running text di salah satu tempat di Yogyakarta. Saya tdk punya motiv apapun terkait agenda esok. Saya hanya ada rencana menemani keluarga.
Sungguh, saya tdk ada motif terselubung meskipun tadi siang saya berusaha mencari2 dimana lokasi portal piyungan berada. Piyungan sangat luas ternyata. Sungguh saya tdk ada kaitan khusus dengan portal piyungan kecuali sekedar penasaran apakah portal berita terkenal itu ada di piyungan atau tidak.
Jangan kaitkan juga saya dgn berita2 anggota DPR yg keluar negeri bukan dalam urusan negara. Sungguh saya tdk ada urusan dgn surat jalan dan sebagainya. Jg jangan kaitkan saya dgn pihak2 yg saling meledek di Jakarta. Saya mohon maaf sebesar2nya atas prasangka buruk yg muncul dari status saya.
Saya jg tdk ada maksud utk survei2 tanah di Gunung Kidul meskipun sempat terbetik utk membeli gunung disana. Kantor saya bekerja saat ini masih menjaga fokus agar tetap bekerja setahap demi setahap.
Salam hangat : minal aidhin wal faidhin. Ied Mubarok 1437 H

--
endnote: dicuplik dari akun fb imraan jualan Juli 2016

Tidak Sengaja Mencari Portal Piyungan

Beberapa hari lalu, saya dan keluarga melakukan perjalanan di Yogyakarta/ Jogjakarta. Perjalanan itu pun hanya beberapa jam setelah saya mengetahui dari berita TV kalau ada kematian di Pintu Toll Brexit. Alih-alih memiripkan dengan referendum Inggris atas keanggotaan Uni Eropa, rupanya itu adalah 'Brexit=Brebes Exit'. Turut berduka bagi keluarga yang ditinggalkan.


Entah tanpa diduga, rupanya kami melewati jalan atau daerah dengan nama Piyungan Yogyakarta.
Nah, kembali ke Piyungan.

Jumat, 01 Juli 2016

Kultum Tentang Toleransi dan Cincin Raja

Jumat pagi 1 Juli 2016 ini, kegiatan sahur sama seperti sebelumnya di rumah. Hidangan di depan mata. TV kami nyalakan. Kebiasaan makan sahur kami saat ini adalah makan mendekati waktu subuh. Jadi Bila tahun-tahun sebelumnya kami sempat nonton serial Para Pencari Tuhan, sekarang hanya dapat adegan 3-5 menit sebelum habis durasi filmnya.


Pagi sahur kali ini juga hampir sama seperti sebelumnya. Saluran tivi akan mengarah ke kultumnya Pak Quraisy Shihab. Saya sebenarnya mau yang lain aja. Tapi orang rumah sudah biasa nonton ceramah itu.


Ada pertanyaan dari bintang tamu tentang bagaimana seharusnya umat islam bertoleransi dengan pihak umat agama lain yang sama-sama merasa benar atas ajaran agamnya.

Alih-alih menjawab pertanyaan itu, sang penceramah menganalogikan dengan Cincin Raja. Alkisah

Selasa, 28 Juni 2016

Tanjung Barat dan Momen-momen itu

Sejak saya bersekolah dulu, nama Tanjung Barat bagi saya lebih dekat pada stasiun Tanjung Barat. Sering sekali naik dan atau turun di stasiun ini. Ada rumah kawan saya di dekat stasiun. Dari stasiun masih berjalan ke arah jalan TB. Simatupang, rute kendaraan ke arah Pasar Minggu.

Tulisan ini bukan bermaksud untuk menunjukkan rute perjalanan. Saya pun tidak akan mempostingnya di City Walker. Tulisan ini saya buat untuk mengenang momen-momen kebersamaan di rumah kawan saya. Tipikal keluarga betawi tapi pendiam. Introvert. Ingat introvert, saya malah ingat juga dengan keluarga yang di jalan Jabir. (semoga mereka dalam keadaan baik)

Kawan saya ini biasanya dipanggil dengan 'Kiki'. Benak saya mengatakan itu panggilan yang tepat untuk saya tulis dan posting. Pemuda pendiam tapi ada optimisme di dalamnya. Berkali-kali ke rumahnya, saya sendiri merasa tidak juga dapat dekat. Bisa jadi itu karena dia pendiam dan saya juga pendiam.

... atau saya terlalu cheerfull dan sanguinis plus pelupa...

Berkali-kali pula bertemu dengan ayah-ibu serta sodara-sodarinya. Pun bahkan saya tidak tahu nama Ayah-Ibu nya. Si Ayah yang sama pendiamnya dengan kawan saya. Si Ibu yang sedikit lebih rame tentunya. Entah kenapa selalu saya temui pasangan berbeda karakter seperti itu. Mungkin benar adanya manusia itu dibuat berpasang-pasangan.

... mudah-mudahan yang berpoligami juga masih bisa disebut berpasang-pasangan ya


Saya tahu keluarganya itu keluarga yang baik dan hebat. Apa buktinya ? Saya tahu kini Kiki adalah seorang peneliti. Kiki adalah seorang suami. ... dan seorang ayah (dalam hal ini saya tidak update).

Karena Ayah dan Ibu serta keluarganya lah kawan saya itu dapat pergi ke luar negeri. Menimba ilmu atau bekerja dan berkeluarga disana. Entah bagaimana dia saat ini. Apakah sudah kembali ke Indonesia atau belum.


Saya merasa sekarang perkawanan kami semakin jauh. Ada rasa sesal untuk tidak kembali silaturahim. Ada rasa sesal bahwa dulu saya begitu membanggakan dirinya seakan-akan membanggakan diri saya sendiri. Kini, saya tahu bahwa saya telah jauh darinya. Saya bahkan sulit menyatakan empati saya padanya ketika masa ini tiba.

Ya, hari ini saya dapat informasi dari teman lainnya, bahwa Ayahanda Kiki telah meninggal dunia. Katakanlah saya tidak bergeming. Datar. Kosong. Sebutlah saya teman jauh.


.... tapi saya tahu bahwa hati saya tidak sekeras itu ...


Ki, kawanku, saya turut berduka. Saya merasakan dalamnya perasaan mu saat ini. Tetap sabar dan teguh ya.


--- dari saya yang pengecut yang tak jua berani bicara padamu. Salam sayang selalu, saudara ku.

salam sayang juga buat kamu saudara-saudaraku yang lain ... iya, kamu. Doakan agar ketika momen itu tiba, ... saya bisa lebih sabar,... teguh dan tegar....



"Ampunilah dirinya, kesalahan-kesalahnnya ketika dulu dia masih hidup ... Lapangkanlah kuburnya "

Rabu, 22 Juni 2016

Terbuai Berita dan HOAX

Sudah beberapa lama waktu ini, saya mulai menyadari bahwa sudah hilang kepercayaan saya pada pemberitaan yang sedang ramai dibicarakan. Mungkin bentuk pemberitaan yang saya maksud adalah informasi artikel yang isinya seperti berita dan kadung viral di jejaring sosial dan berita online.


Catatan saya, terkadang, trik penulisan headline berita yang menarik minat pembacanya menjadi hal

Minggu, 12 Juni 2016

Konsistensi dan Sabar 2016

Memiliki harapan pada sebuah catatan blog tentang masa depan itu seperti sesuatu yang mustahil.


Jangankan bicara masa depan, harapan agar tercatat cerita di waktu sekarang pun sangat sulit.


Butuh konsistensi dan kesabaran.


Konsistensi untuk menulis dan mempublikasikan.

Kesabaran untuk bertahan dengan motivasi menulis dengan mengetahui bahwa dalam hidup ini dalam 24 jam, ada begitu banyak hal yang mengganggu konsentrasi pikiran dan tenaga.


Kini, saya belajar kembali. Membaca kembali. Mengikuti langkah demi langkah baru dari para mentor dan orang-orang inspiratif di luar sana yang tetap dapat berkarya.


Juni 2016, sehari setelah tanggal 11

JUARA MERDEKA 2019

Assalamu'alaikum Halo Guys n Gals Agustus 2019 ini Negara Indonesia memasuki usia 74 tahun sejak kemerdekannya pada 17 Agustus 1945 ...