Selepas Sultan Sulaiman wafat, Sultan berikutnya adalah putra dari Sultan
Sulaiman. Ada banyak pertentangan, intrik politik karena kandidat Sultan juga
banyak. Setelah masa Sultan Sulaiman kita akan tahu bagaimana masa kerja Sultan
yang biasanya lama (hingga 40 tahun) menjadi begitu singkat hanya beberapa
tahun untuk diganti oleh Sultan berikutnya.
Kesultanan Turki memiliki kondisi-kondisi tertentu sebagai
tanda kemundurannya, yaitu :
- Lemahnya Sultan dalam memerintah. Kuat-lemahnya Perdana Menteri = Sadrazam = Grand Vizier dalam mengelola pemerintahan.
- Kuatnya Politik Harem yang ingin menaikkan kandidat calon Sultan maupun untuk melindungi diri dan calon Sultan lainnya.
- Sudah berkurang adanya elit pemikir (di lepas di Eropa) untuk mengembangkan pengetahuan dan kebijakan bagi Turki.
- Perang di dua front : perang melawan kerajaan-kerajaan yang ada di Eropa, dan perang menghadapi kaum Safavi (syiah).
Politik Harem yang menguat dari
berbagai faksi istri-istri Sultan ini mempengaruhi kebijakan pemerintahan
kesultanan Turki. Hingga akhirnya :
- tata pemerintahan menjadi tidak kuat,
- tata kelola keuangan yang tidak prioritas yang mengakibatkan daerah-daerah kekuasaan yang ada di perbatasan ingin melepaskan diri,
- kurangnya kekuatan ekonomi inti Turki (agrarian dan berdagang) dengan semakin kuatnya kaum pedagang asing,
- terputusnya jalur singkat perdagangan milik Turki yang menghubungkan perdagangan rempah-rempah di Nusantara dengan Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar