Jumat, 20 Januari 2012

Kenal Thomas Ben?

Jumat, 5 November 2010, 15:04

Apakah terlalu berlebihan bila aku berucap menyanjung dan mensucikan nama-MU Ya Robbana selepas menonton sebuah film? Dua jam aku menonton film. Nonstop. Terpaku. Sendiri.

Kegelapan kamar tidak membutakan penglihatan ku. Namun aku lihat kegelapan dalam mata seorang Thomas. Thomas Ben namanya. Ya Robbana, sungguh ajaib engkau memberikan manusia insting, nafsu dan akal.

Thomas Ben menunjukkan seperti apa dirinya. Pria yang baik. Cerdas. Dia juga kaya. Namun dia juga menunjukkan bagaimana kesyukuran itu bisa berarti suatu penyesalan yang dalam.

Durasi 1:43:53, Thomas ucapkan salam di dini hari kepada sahabatnya, Dan.
”Dan, it’s the time. ....I love you.”

Ya, Robbana… aku masih sibuk dengan tulisan ini padahal panggilan-MU telah lewat 15 menit. Sungguh lalainya aku. Namun aku harus tetap menuliskan ini. Hamba-Mu yang dhoif ini sungguh ingin bisa menulis lagi.

Thomas Ben, aku bersyukur dapat bertemu dengannya. Aku bersyukur Engkau mempertemukan hamba dengannya. Thomas yang baik. Dia berbagi dirinya dengan orang lain yang membutuhkan. Dia berbagi jiwanya kepada orang lain. Sungguh tidak ada yang berkurang dalam dirinya dalam berbagi kecuali...ginjal yang terambil, sumsum tulang belakang yang tersedot, ..., mata dan jantungnya. Ya, Robbana...sungguhkah kematiannya tidak akan Engkau terima? ... Hamba mohon ampun atas kelancangan ini, Ya Robb.

...., Thomas Ben,...
Ya Alloh, Robbana... Ampuni hamba. Thomas, dia mati dengan kesakitan. Mati dalam dingin. Dingin pada kesalahan dan penyesalan.
...

Subhanallah, Maha Suci Alloh (SWT), ... sungguh manusia engkau berikan banyak kelebihan dibanding ciptaan-MU yang lain. Malaikat Mu penuh dengan cahaya ketaatan. Sungguh tidak akan dia berkhianat pada-Mu meski hanya suatu niat ataupun kemauan berbuat. Iblis Mu penuh dengan ketinggian hati dan hak untuk bisa memilih kebaikan mu.

Bagaimana mahluk fana seperti tumbuhan, hewan, serta mahluk bersel satu bahkan yang tidak memiliki sel ? Mereka engkau berikan insting. Insting yang tidak ada pilihan bagi mereka hingga sel-sel ataupun kehidupan yang ada dalam tubuh mereka ”bergerak begitu saja”.

Sungguh Pujian, Alhamdulillah tidak akan cukup untuk nikmat yang hamba dapatkan sampai dengan detik-detik ini. Hamba manusia, sama seperti Thomas Ben. Sama seperti manusia yang lain. Engkau berikan manusia keajaiban akal dan perasaan sebagai pelengkap insting dan nafsu.

Sungguh Ya Robb, akan kah hamba bisa sekuat Thomas Ben dalam mensyukuri ke-istimewaanya sebagai seorang manusia? Bisakah hamba berbagi selayaknya Thomas Ben berbagi ? 7Pound.

Kamis, 05 Januari 2012

Kopaja 502 menuju Jalan Cikini Raya.

Setelah perjalanan yang melelahkan sepanjang Jl. Kebon Sirih, Kopaja 502 mengantarkan ku ke Gramedia Matraman. Kembali melewati Jl. Kebon Sirih, hanya saja bedanya kini aku naik bus. Melewati taman patung pak tani, di putaran aku lihat gedung Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta dan... taraaa... gedung PPM Manajemen. Pengen banget bisa sekolah disini. :)

Perjalanan diteruskan menuju kenangan-kenangan masa remaja dulu. Jalan Cikini Raya... dimana harus melihat kantor pos cikini. Aku juga lewati Toko Roti Tan Ek Tjoan sebelum akhirnya berada di depan Taman Ismail Marzuki dan deretan poster film bioskop. Kok jadi ingin nonton film Sherlock Holmes yang kedua itu ya? hm... sepertinya termakan omongan teman2 di kampus kalau filmnya seru dan lucu.

Tidak jauh dari TIM seharusnya dulu adalah kolam renang. Namun sekarang tempat tersebut telah berubah. Setelah ditutup sekian lama dan dihancurkan, rupanya lokasi kolam renangn tersebut telah menjadi Hotel Formule 1. Konsep hotel murah. Pengen punya hotelll...... :P

Setelah melihat petunjuk Sirup Sarang Sari dengan gambar close up seorang wanita dengan khas sanggul dari daerah (...??...) akhirnya tembus juga di depan SMP 1 Cikini. Walah, meski sudah ada tulisan International Junior High Schooll (alias tulisan berbahasa Inggris :P) rupanya gedung utama di depannya masih gedung yang lama. Ada yang sedang latihan baris berbaris.... Sekarang malah inget latihan Tae Kwon Do di lapangan itu, sore-sore... huff


Tembus melewati Stasiun Cikini, Metropole XXI begitu tenang mengusik kelelahan diri. Ini lelah masih belum hilang sejak jalan kaki tadi. Dasar, umur emang gak bisa dibohongin.

--umur apa fisik ini???

nb: Bus Hijau Kopaja 502 itu rute Tanah Abang - Kampung Melayu (lewat stasiun Cikini, stasiun Gondangdia, Matraman, Monas, Balaikota DKI )

Selasa, 03 Januari 2012

Muntahan …err…skripsi…



Ini pagi, sejak subuh tadi aye belum tidur-tidur ini. Sebenarnya niat dari kapan tahu pengen banget bangun pagi dan menulis. Hanya untuk nulis dan nulis. Tapi,,, yaaah : ?  baru kesampaian sekarang.

Jadi ingat juga, baru kemarin ke Toko Buku, buat nyegerin diri yang lagi lemes tak bergairah di awal tahun 2012. Kok bisa kurang bergairah ya?? Apa kopinya kurang?  Sepertinya karena pikiran.

-contohnya ?!

Pikiran “Kapan luluuss???”

JUARA MERDEKA 2019

Assalamu'alaikum Halo Guys n Gals Agustus 2019 ini Negara Indonesia memasuki usia 74 tahun sejak kemerdekannya pada 17 Agustus 1945 ...